Suatu ketika di awal abad 20 George Hansburg melancong ke Burma. Di sana ia bertemu dengan seorang petani miskin yang mempunyai anak perempuan bernama Pogo.
Di Burma mayoritas warganya beragama Buddha. Pogo punya keinginan berkunjung setiap hari ke kuil memanjatkan doa untuk ayahnya. Masalahnya, jarak yang harus ditempuh dari rumah ke kuil lumayan jauh serta penuh rintangan tanah berbatu dan